Rabu, 31 Agustus 2011

Selamat Idul Fitri 1432H


Kami selaku administrator RS11D Executive Class mengucapkan : Selamat Idul Fitri 1432 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin. Ulang dari "nol" ya...


Administrator.

Renungan, 31 Agustus 2011

Tetap Dalam Kemerdekaan

Seorang tukang sayur memikul dagangannya berjalan menuju pasar di kota. Sebuah mobil bak terbuka berhenti di sampingnya. Sopirnya mempersilakan tukang sayur itu naik ke bak belakang supaya tidak usah berjalan menuju pasar. Namun anehnya, sementara mobil melaju menuju kota, si tukang sayur berdiri di bak mobil dengan masih memikul barang dagangannya. Ilustrasi ini merupakan gambaran mengenai seseorang yang sudah dimerdekakan dari dosa oleh Kristus, tetapi masih memikul dosanya sendiri, seolah-olah ia belum dimerdekakan. Memang ilustrasi tersebut tidak terlalu tepat untuk menjelaskan perikop hari ini. 

Perikop hari ini lebih serius daripada apa yang digambarkan oleh ilustrasi di atas. Paulus dengan tegas mengatakan bahwa kalau orang sudah tahu bahwa keselamatan itu terjadi oleh karena iman kepada Kristus, lalu ia sudah mengalami kemerdekaan dari dosa oleh Kristus, tetapi kemudian ia berpaling dari Kristus lalu menghambakan diri lagi pada penegakan tuntutan Taurat, misalnya dengan menyunatkan dirinya, maka itu berarti orang tersebut tidak menganggap karya Kristus berguna dan berkuasa! Itu artinya dia menolak anugerah Tuhan dan memilih mengerjakan sendiri keselamatannya. Paulus juga menegur keras para pemimpin atau orang yang berpengaruh di gereja Galatia, yang ikut mengeruhkan suasana dengan ajaran dan ajakan mereka yang mengacau (10b). Paulus sendiri tetap konsisten dengan ajaran tersebut.

Ayat 13-15 ditujukan kepada orang-orang yang tidak goyah oleh ajaran sesat, tetapi yang salah mengerti akan kemerdekaan dalam Kristus. Mereka menyangka, merdeka berarti hidup tanpa aturan. Padahal Taurat adalah aturan menjalani hidup bagi orang yang sudah dimerdekakan oleh Kristus, yaitu saling mengasihi (14). Jadi yang terikat Taurat sebagai tuntutan untuk selamat dan yang menyangka Taurat tidak ada gunanya lagi, sama-sama salah. Kristus memerdekakan kita dari tuntutan Taurat agar kita dengan kasih melakukan Taurat untuk memuliakan Tuhan dan memberkati sesama.

Selasa, 30 Agustus 2011

Renungan, 30 Agustus 2011

Anak Merdeka atau Anak Hamba?

Dalam upaya menjelaskan kepada jemaat Galatia bahwa keselamatan itu ada karena iman kepada Yesus, Paulus memakai banyak ilustrasi dari Perjanjian Lama. Kali ini perbandingan antara Sara dan Hagar. Dua-duanya adalah istri Abraham dan dua-duanya melahirkan putra-putra bagi Abraham. Namun keduanya berbeda secara status.

Hagar adalah hamba Sara, yang diberikan Sara kepada Abraham agar melahirkan putra bagi Abraham. Namun walau Hagar melahirkan Ismael bagi Abraham, status Hagar tetaplah hamba, bukan istri resmi.Sebaliknya Sara adalah istri resmi Abraham dan yang pada akhirnya akan melahirkan Ishak, putra tunggal Abraham dari Sara (Kej. 22:2a).

Paulus memakai kedua wanita yang ada dalam sejarah Israel itu untuk menunjukkan ironi dalam pandangan orang Yahudi yang menuntut Taurat sebagai syarat keselamatan. Orang Yahudi adalah keturunan Abraham lewat Sara, tetapi mereka lupa bahwa Ishak ada karena pilihan dan anugerah Allah, bukan karena tindakan Abraham melakukan Taurat. Ishak adalah anak karena janji. Bila orang Yahudi memaksa untuk melakukan Taurat sebagai cara untuk menjadi umat pilihan, itu berarti mereka diperbudak oleh dosa. Mereka jadi seperti putra seorang hamba yang tidak menerima anugerah Allah karena memilih hidup di luar anugerah tersebut. Sebaliknya, Ismael adalah anak menurut daging. Artinya Ismael lahir karena keinginan manusia mendapatkan "berkat." Dan setiap usaha manusia untuk mendapatkan sesuatu di luar anugerah Allah sesungguhnya merupakan perhambaan dosa! Maka hanya ada satu cara untuk merdeka dari dosa, yaitu percaya kepada Tuhan Yesus!

Paulus berkata kepada jemaat Galatia bahwa mereka adalah anak-anak merdeka, bukan anak-anak hamba wanita. Oleh karena itu jangan mau diperhamba dengan membebani diri dengan tuntutan Taurat. Anak-anak merdeka akan melakukan Taurat bukan sebagai tuntutan, tetapi sebagai cara hidup yang sesuai dengan kemerdekaan yang mereka peroleh dari Kristus! Bagaimana menurut Anda, apakah Anda putra Sara atau putra Hagar?

Senin, 29 Agustus 2011

Renungan, 29 Agustus 2011

Memilih Yang Benar


Pernahkah Anda diperhadapkan pada dua pilihan yang membingungkan? Lalu manakah yang Anda pilih, yang kelihatan benar atau yang sungguh-sungguh benar?

Dalam surat Galatia nyata betul kekhawatiran Paulus akan pilihan hidup jemaat Galatia yang telah dia injili sebelumnya (Gal. 4:11). Paulus tidak menduga bahwa jemaat Galatia, yang dahulu begitu takjub kepada berita yang dibawa Paulus ternyata begitu cepat berubah dan meninggalkan kebenaran yang telah diajarkan oleh Paulus (Gal. 1:6). Kebenaran akan anugerah keselamatan yang mereka terima ternyata tidak betul-betul dipahami secara utuh. Situasi ini membuat mereka mengambil pilihan yang salah bahkan fatal, yaitu ketika ada orang-orang menawarkan ajaran yang salah. Orang-orang tersebut giat berusaha menarik jemaat di Galatia supaya mengikuti ajaran yang mereka tawarkan (17, 18).

Menyadari bahwa Galatia sedang menuju kebinasaan, Paulus menggugah mereka untuk memikirkan kembali jalan yang sudah mereka tempuh. Mereka sudah memulai di dalam Roh, apakah mereka mau mengakhirinya di dalam daging (Gal. 3:3)? Maka dengan penuh kasih, Paulus kembali meminta mereka untuk hidup seperti dirinya. Dulu pun Paulus sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangnya, tetapi setelah mengenal Allah, ia meninggalkan semuanya (Gal. 1:13, 14) karena ia tahu betapa tak ternilainya kasih karunia keselamatan itu. Paulus tidak akan menggantikannya dengan apapun, bahkan sekalipun ia menderita karenanya.

Maka dalam menghadapi ajaran-ajaran yang salah itu, Paulus menasihatkan supaya mereka berdiri teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan oleh siapapun, supaya mereka sungguh-sungguh merdeka, sesuai anugerahkan Kristus kepada mereka (Gal. 5:1).
Di tengah kita pun banyak ajaran yang bertentangan dengan kebenaran Injil. Namun jangan sampai salah memilih ajaran karena akan membuat kita makin jauh dari Tuhan. Marilah kita mengenal Kristus dengan pemahaman yang benar supaya kita bisa memilih ajaran yang benar dan sehat.

Renungan, 28 Agustus 2011

Kuasa Yesus di Atas Segalanya


Bila kita melihat dan membaca iklan di televisi atau surat kabar, ada beberapa iklan yang menawarkan pertolongan berupa kesembuhan, ramalan akan masa depan, keberhasilan dalam tugas, dsb. Tinggal mengirimkan pesan singkat (sms) atau menelepon nomor yang disebutkan dalam iklan tersebut, maka Anda akan diberikan jawaban atas pergumulan Anda. Begitu katanya. Orang yang mengira bahwa hal-hal semacam itu merupakan jawaban atas permasalahan mereka, pasti akan dengan segera memberikan respons, minimal dengan mengirimkan pesan singkat. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah ada jaminan bahwa janji-janji indah tersebut akan terwujud sehingga harapan orang-orang yang berkirim pesan singkat akan terpenuhi?

Dalam firman Tuhan yang kita renungkan hari ini, ada Seseorang yang memiliki kuasa yang mampu melakukan apa saja, tanpa persyaratan apa pun, selain percaya kepadaNya. Dia adalah Yesus Kristus! Hal ini terungkap ketika salah satu dari orang yang mengikut Yesus datang memohon bantuan kepada Dia. Orang itu memiliki satu pergumulan, anak satu-satunya yang dia kasihi mengalami penderitaan, bukan hanya penyakit yang menyerang fisik sampai ia bisu (bandingkan Markus 9 : 17),tetapi juga sakit rohani karena kerasukan roh jahat (38-39). Saat itulah orang tersebut bertemu dengan Yesus yang kemudian memulihkan keadaaan anaknya.

Dalam kehidupan sehari-hari, ada saja pergumulan yang harus kita hadapi. Penyakit yang bukan hanya disebabkan oleh kurang pandai menjaga kesehatan, tetapi juga karena banyaknya masalah hidup yang harus kita pikirkan, seperti banyaknya pekerjaan yang kita harus selesaikan, kebutuhan hidup, masalah keluarga yang bila tidak diatasi akan menyebabkan munculnya pikiran-pikiran jahat yang membuat kita jatuh ke dalam kuasa dosa. Untuk itu, mari kita mengatasi pergumulan dengan datang kepada kuasa yang lebih tinggi dari segala sesuatu, yaitu kuasa Yesus Kristus. Hanya kepada Dia saja kita menaruh rasa percaya kita.
Tuhan memberkati,

Rabu, 24 Agustus 2011

Welcome To RS11D Executive Class

Welcome to the blog RS11D.
My first as manager of this blog, thank you for the trust the father guardian of the study, Prof.. Dr. Slameto, and friends RS11D class, so I can start today to manage this blog.

This blog is created for the launch of IT-based learning system that is in SWCU (Satya Wacana Christian University) as well as a place to share the love among friends RS11D and other friends.

I hope this blog can be used properly and hopefully benefit us all. If the blog is still no shortage, I apologize. Thank you.

Regards,
Management Blog RS11D
R. Gita Ardhy Nugraha